me vs maya

me vs maya
my novel

La Tahzan Perempuan Kuat

La Tahzan Perempuan Kuat
Untuk Semua Perempuan Kuat

Jurnal Sehat Emak

Jurnal Sehat Emak
Diet Sehat Ala Emak

Rabu, 05 Agustus 2015

Naomi Dan Rasa Jealous



Naomi, sudah 9 tahun dan kelas 4 SD.  Kemaren-kemaren dia tidak pernah merasakan namanya kompetisi, harus fight atau to be number one.  Setiap masuk rangking 3 besar, dia cuma senang karena dapat hadiah dari gurunya.  Dia pun lebih senang taruhan saja, "Kalau aku rangking 1 dapat apa?" "Kalau aku juara satu (di suatu lomba), hadiahnya apa?"  Jadi cia cuma berburu hadiah, present hunter (Kog kayak emaknya ya, quiz hunter heheu)

Ketika kalah pun dia fun, saat rangkingnya turun pun dia cuek, yang penting naik kelas dan nilai-nilainya masih di kisaran 80-95 gitu dah.

Karenanya meski sepanjang tahun kemaren dia ikut di tim sekolah (di bagian colour guard), udah ikut juga mewakili sekolah di bagian silat kategori seni silat tunggal putri bahkan terakhir kemarin mewakili kabupaten di tingkat propinsi, dia masih sampai.  Seneng aja gitu dapet uang saku, tapi menang kalah bukan target dia.

Nahhhh kemaren dia ikut regu sekolah di lomba gerak jalan, dia ikut sendiri, menjalani dengan senang hati.  Sampai sehari sebelum lomba dia bilang ke emaknya ini.

"Alatra lo bun, diajak guru ke pendopo (rumah dinas bupati) buat ikut halal bihalal karena dia rangking 1," ceritanya.

Buat yang gak apal Naomi, itu pernyataan biasa.  tapi emaknya tahu, dia mulai jealous atas apa yang didapat temannya.  Padahal Altra termasuk sahabat dekatnya.

"Kenapa?  Kakak pengen diajak juga?" tanyaku sambil lalu.

"Iya, enak ya Bun ya," jawabnya.  Dia masih riang, tapi sepertinya sudah mulai jealous, perlu dilurusin ini.

"Nao, Bunda mau tanya, diantara kalian berdua, siapa yang sering ikut lomba di luar sekolah?" tanyaku.  Ini serius, Naomi harus belajar tidak semua yang dia mau itu dia dapat, tapi juga dia harus belajar berkompetisi dengan sehat.

Naomi diam lalu menghitung dengan tangannya.  "Aku sih kayaknya," jawabnya ragu2.

Kemudian kuajak dia berhitung.

"Waktu kelas 2, siapa yang dipilih ikut pentas nari di RSPD (radio punya pemda ituhhh)?" tanyaku.

"Aku."

"Ada Altra?" tanyaku lagi, dia menggeleng.

"Setelah itu, yang ikut nari pas bazzar di sekolah, siapa?  Naomi atau Altra?"

"Naomi."

"Oke, yang kelas 3 kemaren ikut lomba drumband, POPDA, O2SN siapa?  naomi atau Altra?"

"Naomi."

"Kelas 4 ini, yang ikut gerak jalan siapa?  Naomi atau Altra?" tanyaku lagi.

"Naomi."

"Selama itu, Altra pernah mewakili sekolah ikut lomba?"

Naomi menggeleng.

"Jadi, imbang dong, Naomi bolak balik ikut lomba mewakili sekolah, sekarang Altra ke pendopo juga mewakili sekolah,  Naomi berkali2 ikut, Altra baru sekali," kataku.

Naomi mengangguk2.

"Btw, kenapa Altra diajak ke pendopo?"

"Soalnya rangking 1," jawabnya.

"Naomi kemaren rangking berapa?" tanyaku.

"Empat."

"Jadi gimana?  Kalau mau ikut pendopo harusnya gimana?"

"Yaaa rangking 1 lah," jawab Naomi.

"Biar rangking 1 harus gimana?"

"Nilai-nilainya harus di atas teman2 sekelas lahhh."

"Kalau mau nilainya begitu gitu gimana caranya?"

"Belajaaaaar yang giat."

"Menurut Naomi kemaren belajar Naomi gimana?"

Dia pun cengengesan, "Iyaaa belom giattttt!"

Emaknya nyengir aja.  "Ya gak apa2 sih kak, toh kemaren kakak juga lebih sering latihan buat Popda atau O2SN.  Cuma gini, lain kali kakak harus bisa membagi waktu, latihan dan belajar harus bisa barengan."

"Oke."

Yah Nak, dengan kesibukan kamu kemaren pun masih masuk rangking 4 dengan nilai yang masih rata2 90 juga Bunda sudah senang.  Walaupun tetap harus berjuang semua sampai akhir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar